Sebagai umat muslim
(orang yang beragama Islam) kita memerlukan belajar secara teratur (long
live education). Belajar dalam Islam bertujuan agar kita dapat ilmu
untuk hidup di dunia dan memperoleh bekal untuk di akhirat. Hal-hal
penting tentang ilmu yang harus kita pelajari nantinya akan berpengaruh
dan InsyaAllah dapat menjadi pegangan kita selama hidup di dunia yaitu
dengan ilmu kita dapat mencari nafkah untuk kebutuhan hidup.
Ilmu Adalah Bunga-bunga Ibadah
Kita harus memahami juga untuk apa kita hidup di dunia ini. Allah
menciptakan makhluknya hanya untuk beriman dan bertakwa kepadaNya. Jadi
semua hal di dunia yang telah dan akan kita lakukan, semua ditujukan
hanya pada Allah. Cara-caranya adalah dengan senantiasa melakukan
perbuatan baik. Apakah perbuatan baik itu? Perbuatan baik adalah semua
pikiran, perkataan dan tingkah laku yang berniat baik dan dilakukan
dengan sikap-sikap terpuji untuk menciptakan kedamaian dan keindahan
dalam hidup. Perbuatan baik adalah kunci dari ibadah. Baik ibadah kepada
Allah maupun ibadah kepada manusia (termasuk pada diri sendiri). Dalam
hal ini ilmu adalah salah satu perbuatan baik yang memiliki dampak
positif. Dampak tersebut bisa diterima bagi penerima maupun pemberi
ilmu. Itulah arti penting ilmu yang tidak bisa diremehkan begitu saja.
Setiap hal di dunia memerlukan ilmu. Sebab kelebihan yang dimiliki
manusia adalah akal. Dengan akal maka manusia dapat berpikir dan
mempergunakan pikirannya untuk memperoleh dan mengamalkan ilmu. Menuntut
ilmu sebaiknya jangan dianggap kewajiban tetapi sebuah kebutuhan yang
asasi dan sangat penting. Menuntut ilmu dapat mengembangkan pola
berpikir seseorang sehingga dapat memudahkan dalam menjalani kehidupan.
Orang yang menghargai ilmu dan mengamalkannya dengan baik maka hidupnya
akan menjadi damai dan sejahtera. Tak jarang manusia menyepelekan ilmu
sebab untuk menuntut ilmu memerlukan biaya dan waktu yang lama. Mereka
adalah orang-orang yang tidak bisa membuka hati dan pikirannya untuk
menerima ilmu. Apabila kita telah membuka hati dan pikiran kita untuk
menerima bahwa ilmu itu ada dan berguna, maka dengan sendirinya diri
kita akan terbiasa menuntut ilmu karena kebutuhan hidup selalu berkaitan
dengan ilmu. Menuntut ilmu tidak akan terasa sulit. Karena pada
dasarnya manusia memiliki minat dan bakat. Fenomena itulah yang
seharusnya dipupuk untuk mengarahkan perjalanan kita dalam menuntut
ilmu. Ilmu merupakan suatu hal yang obyektif dan fleksibel. Siapapun dan
dimanapun dapat mempelajari ilmu. Entah itu ilmu yang berkaitan dengan
sosial, budaya, ilmu pasti, moral, dan masih banyak lagi ilmu yang bisa
kita pelajari. Menuntut ilmu akan menjadi suatu kegiatan yang
menyenangkan bila kita udah memahami makna menuntut ilmu dan telah
membulatkan tekad untuk pantang menyerah dalam mengembangkan kemampuan
demi memajukan hidup kita.
Segala kegiatan manusia di dunia pada
hakikatnya adalah untuk menciptakan kehidupan yang indah. Bila
diungkapkan dengan bahasa ungkapan maka dapat dikatakan bahwa ilmu
merupakan bunga-bunga ibadah. Ilmu merupakan penghias ibadah manusia
kepada Allah, kepada sesame manusia dan kepada diri sendiri. Ketika ilmu
dipelajari dengan sungguh-sungguh dan diamalkan sebaik-baiknya untuk
kepentingan yang benar maka akan sangat indah manfaat yang diraih. Namun
bila ilmu dipelajari dengan setengah-setengah dan dimanfaatkan semaunya
tanpa tahu tujuannya benar atau tidak, maka ilmu itu akan merusak citra
keindahan. Inilah yang sangat penting kita pahami agar tidak
sembarangan mempergunakan ilmu dalam kehidupan kita. Sebaik-baiknya ilmu
adalah ilmu yang dipelajari dengan niatan baik dan tulus untuk
diamalkan di jalan Allah SWT melalui kehidupan umat manusia sebagai
perantaranya.
Cerminan Akhlak Mulia Adalah Ilmu yang Baik
Akhlak kita sebagai umat muslim dapat dicerminkan dari perilaku kita
sebagai insan penuntut ilmu. Apapun yang kita perbuat selama masih dalam
norma yang benar maka akan menampakkan akhlak yang baik. Ilmu yang
dimiliki seseorang dapat mencerminkan akhlaknya. Ilmu mengandung
tatanan-tatanan yang sistematis dan mampu membentuk watak seseorang.
Seperti apa ilmu yang dimiliki seseorang maka seperti itulah kira-kira
cerminan akhlaknya. Insan muslim yang berilmu pasti akan memperlihatkan
bentuk tingkah laku dan perkataan yang dapat diterima oleh akal sehat
dan mencerminkan kesopanan serta pribadi yang baik. Misalnya adalah
sikap disiplin, rajin, ramah, sopan, penyayang, suka menolong, hal-hal
tersebut merupakan sikap seorang yang memiliki akhlak baik dan berilmu.
Kita sebagai umat muslim harus senantiasa meningkatkan ilmu yang kita
miliki dan mengembangkannya untuk masa depan. Dengan demikian kaum
muslim dapat memberi contoh akhlak yang baik bagi semua umat manusia di
muka bumi ini. Berangkat dari tujuan di atas kita dapat menelusuri
sebuah ayat Al-Qur’an yang berbunyi : “lakum diinukum wa liyadiin” yang
artinya “bagimu agamamu dan bagiku agamaku” (surat Al-Kaafirun : 6).
Ayat tersebut menerangkan bahwa agama Islam tidak dapat disamakan dengan
agama manapun. Hal tersebut merupakan suatu pemahaman dasar tentang
Islam yang harus kita garis bawahi. Namun untuk implementasi dalam
kehidupan sehari-hari, tidak masalah bila kita sebagai kaum muslimin
memeberikan contoh akhlak yang baik bagi umat manusia lain dari semua
agama. Apa yang disebut amal di dunia ini didasari dengan ketulusan niat
dan beramal tidak dibatasi untuk satu agama saja. Namun tetap harus
berpegangan pada aturan-aturan agama Islam sebagai hukum dasar yang
mengarahkan langkah-langkah kita dalam menjalani kehidupan bersama
segala jenis manusia dan agama.
Dengan segala bentuk keadaan yang
dijelaskan di atas, kita dapat menyimpulkan suatu pemikiran yaitu kita
harus berhati-hati dan tidak gegabah dalam mengurus masalah yang
berkaitan dengang agama. Sebab hal-hal yang berhubungan dengan agama
adalah asasi dan sensitif. Hal tersebut menyangkut keutamaan hubungan
manusia dengan Allah, sehingga penerjemahannya dalam kehidupan
sehari-hari tidak boleh sembarangan. Kita tidak boleh asal-asalan
menggunakan hukum Islam (Al-Qur’an maupun Al-Hadits) untuk membuat
dalil-dalil tanpa disertai ilmu pengetahuan tentang Islam yang matang.
Mencari ilmu adalah kebutuhan yang akan menjadi kewajiban bila sudah
ditanamkan dalam hati. Hal tersebut sangat penting karena akan menjadi
bekal manusia di dunia dan di akherat. Islam dianggap sebagai agama
pemersatu bangsa dan agama Islam sebagai rahmatan lil alamin. Kita
sebagai umat muslim akan menjadi orang yang merugi bila tidak menuntut
ilmu. Sebab Nabi Muhammad SAW pernah bersabda : “Tuntutlah ilmu meskipun
sampai ke negeri Cina”. Sabda nabi tersebut menunjukkan bahwa ilmu
sangatlah berharga. Ilmu yang kita miliki baru akan berharga bila sudah
diamalkan di jalan Allah. Dengan demikian kita akan mampu meningkatkan
amal ibadah kita kepada Allah SWT.